Chronicle Legion: Volume 1 Chapter 3 (Part 2)

"Urgh...!"

Prajurit muda biasa yang melayani sebagai pemandu tiba-tiba mencengkram perutnya dan merintih kesakitan.

Hatsune melihatnya dengan wajah dan kegelisahan yang dibuat-buat.

"Eh? Ada apa denganmu?"

"Pe-Perutku tiba-tiba—Ow...Urghhhhhhh!"

"Tidak! Aku akan mencarikanmu obat! Uh, haruskah aku pergi ke klinik atau rumah sakit di situasi seperti ini?"

"Pe-Permisi sebentar."

Prajurit yang lemas itu berdiri dari kursinya dan mencoba bertahan. Dua pemuda Tachibana, Masatsugu dan Hatsune, menyaksikan prajurit itu pergi.

Lokasinya adalah restoran di benteng pertahanan. Terdapat pancaran alami dan ruang yang terbuka lebar.

Di dalam sana ada mesin otomatis yang menjual minuman dan rokok, juga di sekitar meja untuk pengunjung yang beristirahat. Sekarang adalah hari setelah Legion Inggris menyerang.

Putri Shiori mengunjungi benteng pertahanan lagi, kali ini untuk bertemu dengan Chevalier Akigase Rikka.

Sebagai pengikutnya, Masatsugu dan Hatsune datang juga, tapi hanya bersiaga selama pertemuan. Seorang petugas militer yang baik menemani mereka untuk menunjukkan sekitar benteng pertahanan.

...Normalnya, sekarang kalau ini mengikuti hari setelah serangan Crusade, hukum darurat perang sudah ditentukan di kota.

Dalam situasi kacau ini, kunjungan dari dua penghuni luar akan sama untuk membuat masalah, jadi petugas mengirim seseorang untuk mengawasi mereka dengan "pemandu" yang baik.

Namun, Masatsugu dan Hatsune telah ditugaskan dengan ''misi rahasia'' yang mengharuskan mereka menghindari penjagaan.

Ketika Hatsune pertama tiba di restoran, dia membeli dengan dua kertas kopi cangkir dari mesin penjual otomatis, kebahagiaan yang menawarkan pada prajurit sebagai bentuk terima kasih untuk menemani mereka berkeliling. Dia diam-diam memasukkan pil hitam kedalam cangkir kopi. Menerimanya dengan penuh terima kasih, prajurit itu meminum kopi beracun dengan senyuman. Juga, penampilan manis Hatsune yang digabungkan dengan pemandangan langka pakaian Jepang di markas militer telah menutup kesepakatan.

"Bagaimana itu, Onii-sama? Jebakan rayuan teknik ninjaku berhasil!"

"Jadi itu ide jebakanmu..."

Lekukan dada Hatsune sangat jelas di bawah bagian atas kimononya. Dia menggembungkan dadanya dengan bangga.

Masatsugu tidak memesan kopi. Melainkan, meneguk air minuman, ia kemudian bertanya, "Kau memberikannya obat pencuci perut, ya?"

"Sesuatu seperti itu, obat rahasia yang diturunkan dari keluarga Tachibana. Satu pil cukup membuat orang menjadi dewa penjaga toilet selama dua jam, tidak akan bisa pergi."

"Itu seperti ninja memang saat kau menyebutnya rahasia yang diturunkan keluarga."

"Tentu saja. Klan Tachibana dulunya menjadi keluarga penguasa ninja yang memimpin ninja-ninja yang lebih lemah."

"Mereka seperti Hattori Hanzou? Klan kita menyimpan terlalu banyak rahasia."

Hatsune membawa sejarah keluarga Tachibana, membisiki Masatsugu dengan sangat serius.

Hattori Hanzou Masanari, yang melayani Tokugawa Ieyasu, tidak hanya dikenal sebagai jenderal tangguh dengan julukan "Hanzou sang Tombak" tapi juga ninja luar biasa. Ini adalah legenda yang sangat terkenal.

"Sebenarnya, di sana pernah ada Chevalier Tachibana dua generasi sebelum kita."

"Tapi para pemimpin klan Tachibana kita sangat hidup sederhana sekarang ini."

"Iya juga. Gelar Chevalier yang dihormati bukanlah temurun. Namun, Gelarnya masih dipegang klan kita, jadi siapapun yang mewarisinya bisa menjadi Chevalier."

Hatsune cemberut, sedikit jengkel.

"Aku dengar itu benar-benar Gelar tingkat atas. Siapapun yang gagal dalam ritual keberhasilan akan mati. Itulah kenapa ritual dilarang kecuali jika ada sebuah bahaya."

"Maaf, aku tidak mengerti apa yang kau maksud dengan gelar atau keberhasilan."

"Oh, maaf tentang itu. Gelar yang dimaksud menunjuk pada keseluruhan pengakuan sebutan seseorang yang dikenal untuk semangat perang. Orang yang mewarisi julukan ini dapat menjadi Chevalier untuk memanggil Legion."

Masatsugu bersandar ke depan, mendengarkan dengan sepenuh hati pada penjelasan Hatsune, karena orang yang memerintah Legion Jepang, Kamuy, untuk bertarung kemarin adalah Masatsugu sendiri.

"Sebagian mereka dinamai menurut medali. Pasukan Kerajaan Jepang misalnya. Salah satunya adalah nama medali Zuihou, Golongan dari Sacred Treasure. Tapi kadang-kadang, ada Gelar yang berbeda. Chevalier yang pantas dengan mewarisi julukan tingkat atas itu akan bisa menggunakan gerakan pembunuh ganas!"

"Begitu ya."

"Namun, warisan spesial tersebut sangat sulit. Jika orang yang tak memenuhi syarat mencoba ritual keberhasilan, kalau gagal seketika itu mati."

"Apa yang disebut syarat ini?"

"Ini sedikit ambigu, tapi sangat banyak dengan 'orang yang sama untuk ton kekuatan militer akan tidak masalah' atau sesuatu semacam itu."

"Kekuatan militer ya... Jadi kemampuan pertempuran unggul tidak cukup?"

"Hmm, selain dari kemampuan hebat berperang, kau juga perlu paham dengan strategi militer, tahu bagaimana untuk menaikkan semangat juang pasukanmu, tak terkalahkan di medan perang dsb. Itulah semua aspek 'kekuatan militer'."

Hatsune menyela penjelasan dan menatap lurus kearah Masatsugu.

"Kemarin, Onii-sama, ketika kau menunjukkan kekuatan supranaturalmu, aku pikir kau mewarisi Gelar tertentu, salah satunya yang dijaga oleh klan Tachibana."

"Maaf, aku tak punya ingatan itu sama sekali," Masatsugu memberikan jawaban negatif dan mengatakan, "Apa ada banyak orang yang melawan Legion hanya sepertiku... menggunakan tangan kosong?"

"Aku belum pernah melihatnya dan tidak ada di klan kita yang berhasil sebelumnya. Biasanya, kau pastinya diberitahukan. Oh, namun..."

Hatsune menepukkan kedua tangannya bersamaan dan mengatakan dengan matanya yang berkedip, "Aku menyebutkannya tadi kalau 'orang-orang dengan Gelar hebat' bisa menggunakan gerakan pembunuh ganas, kan? Ini adalah kabar yang aku dengar di istana kerajaan, jadi sangat jarang."

"Setidaknya ada hal yang diketahui..."

"Kita akan menyelidiki lebih dalam dengan masalah itu nanti. Oh ya, Onii-sama, kau pastinya bukan orang biasa... Jadi, ini waktunya untukku pergi dan menyelesaikan perintah putri segera."

Hatsune berdiri dari kursi, lalu mengguncangkan tempat duduknya.

Sepupu jauh Masatsugu pergi dengan cepat, masih ceria dan berkepribadian ramah. Masatsugu juga berdiri untuk berjalan tanpa terburu-buru. Ia mengulur waktu demi masternya dan Hatsune untuk menjaga urusan masing-masing mereka.

Sambil berjalan, Masatsugu merenungkan apa yang terjadi di hari sebelumnya.

Mengeluarkan kekuatan tak biasa dari dalam dirinya, dia melindungi putri dan dirinya sendiri.

Waktu itu, darah panas menjalar melewati tubuh dan pikirannya. Sangat alami, ia menyadari asal mula Legion serta bagaimana menggunakan mereka dan memakai pengetahuan ini di tempat kejadian.

Ketika Crusade dihancurkan, putri menanyakannya, 'Masatsugu-sama... Apa kau akhirnya terbangun?'

"'' legatus legionis'' terakhir—Chevalier sebenarnya."

Masatsugu tidak bisa menjawab, hanya putus asa.

Setelah pertarungan singkat, perasaan darah yang mendidih menghilang. Di saat yang sama, dia juga melupakan bagaimana untuk mengendalikan Legion.

Pada akhirnya, Masatsugu tidak dapat menjawab pertanyaan Shiori.

Namun, istilah "legatus legionis" meninggalkan kesan dalam di pikirannya.

Ketika Masatsugu menanyakan shiori apa artinya, dia membalas dengan senyum. Ia menduga senyum itu menyembunyikan kekecewaannya.

'Orang yang menjaga legion—Ini istilah kuno yang berarti pemimpin legion.'

Legatus Legionis. Masatsugu merenungkan istilah tersebut.

"Putri! Aku menyelesaikan perintahmu!"

Mereka berada di jalan kembali dari benteng pertahanan Suruga.

Benteng pertahanan berlokasi di atas daerah pegunungan timur kota, sehingga balik dan perginya membutuhkan transportasi mobil. Biasanya, mereka berada di kursi belakang.

Putri menaiki mobil mewah rumahan dengan Hatsune sebagai pengemudi.

Enam belas tahun legal untuk mendapatkan lisensi mengemudi. Masatsugu memperolehnya tahun lalu. Namun, sepupu jauhnya jelas lebih hebat darinya sebagai pengemudi.

Sementara menunjukkan khayalan kemampuan membelok di jalan gunung, Hatsune mengatakan pada gadis yang dia layani, "Ini sulit banget loh~? Seperti bermain menggunakan kunci tersembunyi, mencari bantuan dari tuan Tachibana yang menerobos tempatnya. Itu memakan waktu lama jika aku melaporkan semua rincian tugas itu—"

"Kerja bagus, aku akan mempercayakan padamu lagi ketika kesempatan berikutnya datang."

"Uhuk. Putri, kamu sangat gak peka, aku mencoba mengatakan bagaimana tersiksanya aku... Sifat kejam ini begitu terasa seperti putri. Setidaknya biarkan aku pamer sebentar."

"Fufufufu, apa kau tidak tahu kalau pamer tentang kehebatan diri sendiri adalah kesenangan yang termasuk untuk orang tua♪"

Shiori duduk tanpa terburu-buru di kursi belakang yang luas sendirian.

Masatsugu di kursi penumpang depan, menahan usaha berat Hatsune. Sebuah papan kayu tipis berukuran lembar A3 dengan huruf kanji dan bahasa sansekerta yang ditulis bersambung dengan kuas. Masatsugu hanya bisa menyadari empat kata "memanggil dewa agung" dan gambar binatang seperti anjing yang dilukis di bawahnya.

Tidak hanya jimat binatang penjaga ini yang digunakan dengan kemampuan spiritual tapi juga barang berharga kelas militer.

Hari ini, Hatsune "meminjam" sesuatu seperti ini dari gudang bawah tanah benteng pertahanan.

"Hatsune, pergilah berkeliling di kota sebelum kembali ke asrama."

"Siap."

Hatsune mengikuti perintah putri dan berbalik memutar setir.

Mobil menyusuri melalui sekitar dan jalan-jalan Suruga yang Masatsugu kenal dengan baik. Namun, ada sangat sedikit lalu lalang di setiap jalan. Sebagian toko juga tutup sementara. Semua ini karena gangguan darurat perang. Sebagian kendaraan di jalan termasuk untuk pasukan provinsi atau polisi Tōkaidō.

Dalam perjalanan, mobil ini dihentikan oleh pasukan dan polisi beberapa kali juga.

Untungnya, putri sudah menjadi orang terkenal yang dikenal di setiap tempat Suruga. Pengaruh dan respek diberikan padanya juga kartu pemanggil ''Chevalier Akigase Rikka'' yang diterima di benteng pertahanan terbukti berguna dalam situasi itu. Rikka menulis "tolong berikan bantuan pada putri" di belakang kartunya, yang memiliki efek yang amat besar.

Setelah itu, Hatsune mengemudi ke utara Kota Suruga.

Melanjutkan berjalan di arah ini akan mendekati Gunung bagian selatan dan Gunung Ryuusou. Dengan kata lain, mereka pergi dari daerah pedalaman di sekitar stasiun bis untuk apa yang sebenarnya ada di dalam pegunungan.

Masatsugu melihat keluar jendela menuju langit dan menyadari sesuatu.

Terbang di udara adalah tiga wyvern, jenis binatang penjaga yang digunakan oleh banyak negara. Karakteristik umum mereka adalah "penampilan seperti kadal kecuali dengan sayap yang tumbuh dari bahu mereka" dan "sekitaran dua atau tiga kali ukuran kuda."

Namun, setiap negara mempunyai wyvern yang berbeda dengan warna unik tersendiri.

Wyvern Kerajaan Jepang adalah biru. Wyvern di udara itu saat ini adalah putih.

Putih merupakan warna wyvern Kerajaan Inggris.

"Jadi binatang penjaga Inggris masuk tanpa ijin ke sini..." meratap putri dengan wajah muram.

Mereka bukan satu-satunya mobil yang melewati jalan. Sekali-kali, mereka akan melihat mobil lokal yang mengemudi ke wilayah kota yang berbatasan pada Stasiun Suruga untuk mencari tempat perlindungan.

Terdapat banyak penerbang yang terpencar di atas tanah.

Terbagi dengan wyvern di segala tempat, penerbang-penerbang itu menandai bersama-sama dengan Pasukan Kerajaan Inggris dan Wilayah Kinai.

Kelompok Masatsugu yang membaca sebelumnya. 'Penduduk betul-betul menganjurkan untuk mencari tempat berlindung di daerah yang dianggap tepat oleh ''Anggota Chevalier''' tertulis di sana. Orang-orang di daerah itu bertindak sesuai perintah penerbang.

Masatsugu menanyakan putri di kursi belakang, "Apa Wilayah Kinai dimaksudkan menentang pasukan Romawi dengan bantuan Inggris?"

"Benar. Selama lima belas tahun berlalu, Chevalier Jepang melihat setiap tindakan kecil di medan perang.. Berlawanan dengan, Chevalier dari Kerajaan Romawi Timur dan Kerajaan Inggris telah bertempur di medan perang melintasi bumi. Apakah kekuatan atau pengalaman Chevalier, Jepang tak tertandingi di barisan depan."

"Apa kekuatan Chevalier itu?"

"Jumlah Legion seorang Chevalier yang dapat panggil di saat awal 'kekuatan Chevalier'. Chevalier dengan kekuatan Chevalier lebih tinggi bisa memanggil banyaknya Legion—Orang yang bisa memikirkannya sebagai indikator kekuatan. Contohnya pertarungan kemarin... Meski menahan keuntungan medan tempat, pihak Suruga kalah untuk menyerbu Crusade karena sejumlah keadaan."

Putri mengangkat bahu dan mendesah.

"Perbedaan kekuatan antara dua pasukan terlalu jelas."

"Dari apa yang aku dengar, Chevalier bisa menggunakan lebih Legion ketika bertarung di benteng pertahanan yang tenang."

Makhluk mistis, Legion, dipanggil dari langsung atas perintah Chevalier.

Namun, pengaruh berbeda bergantung pada lokasi pemanggilan.

Kualitas pemanggilan Legion akan berkurang drastis kecuali jika memanggil tempat di pulau yang mengemban daya kekuatan mistis yang disebut sebagai daerah dan tempat perlindungan dewa. Karena alami memilikinya, tempat berlindung itu sangat jarang dan beberapa yang ada di tempat terdalam di pegunungan atau di tengah alam, tempat-tempat yang tidak cocok dengan militer...

Masatsugu mengingat pengetahuan yang ia dengar sebelumnya.

Shiori memberitahunya, "Benteng pertahanan memiliki kuil air bawah tanah—Dengan kata lain, kolam cairan ectoplasmic buatan. Berkat jumlah besar cairan misterius ini yang 'mengandung zat makanan yang tidak harusnya berada di dunia ini,' daerah yang mengelilingi kuil air akan normalnya menjadi disucikan secara spiritual—"

"Berarti itu menjadi tempat keramat, benar?"

Setelah memahami penjelasannya, Masatsugu teringat akan pertanyaan lain. Dari posisinya di kursi depan penumpang, ia entah bagaimana merasa seolah Shiori menatap padanya terus dari belakang.

Balik ke Part 1
Lanjut ke Part 3

0 Comments for "Chronicle Legion: Volume 1 Chapter 3 (Part 2)"